Untuk Pertama kali nya
31 Agustus 2015, hari terakhir di bulan kemerdekaan. dan pada tanggal itu umurku sudah beranjak 2 bulan lebih, tepat nya 64 hari sudah aku hidup di dunia ini.
dan untuk pertama kali nya aku meninggalkan kota pekanbaru menuju ke payakumbuh, tempat tinggal nenek (adik sepupu oma) karena nenek nya abi sudah meninggalkan dunia ini. disaat usiaku beranjak 40 hari kepandaian-ku pun mulai semakin bertambah.
kata-kata sudah ada yang bisa aku ucapkan, meskipun belum atau bahkan sangat tidak pas (ulleeee, Wulle yeye) dan yang paling membuat abi dan umi tertawa pada saat aku haus dan ingin nenen, kata yang aku ucapkan adalah "nnnneeeeeeee" kemudian pada saat umi ingin memandikanku, aku pun kembali membuat umi tertawa.. dan abi pun yang pada saat itu baru akan bangun tidur langsung tertawa ketika umi bilang " Mandi kita lagi nakkk, aku menjawab Ndaaaaa "
hanya satu yang belum bisa aku lewati, yaitu selalu muntah... selalu membuat umi dan abi risau, setiap selesai nyusu pasti muntah, setiap ngulet pasti muntah. paling mudah masuk angin.
tanggal 2 September aku kembali ke pekanbaru, bertemu abi dan langsung aku di gendong oleh nya.. pada saat abi ingin menidurkanku mendadak aku muntah, semburan nya sangat kencang dan membuat muntahku keluar sangat banyak sekali. subhanallah, sepertinya tidak wajar menurut abi.. dan jadi bahan fikiran juga oleh nya.
sejak di payakumbuh, ada hal baru yang aku dapatkan... kata oma, aku sudah mengerti diajak bercanda. setiap di goda aku selalu tertawa (bukan lagi seperti biasanya) tapi memang seolah-olah memang merespond apa yang di ucapkan oma dan umi.
Do'a abi dan umi, semoga aku menjadi anak yang pintar, bermanfaat, beriman dan bertaqwa, serta berguna bagi orang sekitar. AMIN.
dan untuk pertama kali nya aku meninggalkan kota pekanbaru menuju ke payakumbuh, tempat tinggal nenek (adik sepupu oma) karena nenek nya abi sudah meninggalkan dunia ini. disaat usiaku beranjak 40 hari kepandaian-ku pun mulai semakin bertambah.
 |
| Rayyan Syauqi Rahman |
kata-kata sudah ada yang bisa aku ucapkan, meskipun belum atau bahkan sangat tidak pas (ulleeee, Wulle yeye) dan yang paling membuat abi dan umi tertawa pada saat aku haus dan ingin nenen, kata yang aku ucapkan adalah "nnnneeeeeeee" kemudian pada saat umi ingin memandikanku, aku pun kembali membuat umi tertawa.. dan abi pun yang pada saat itu baru akan bangun tidur langsung tertawa ketika umi bilang " Mandi kita lagi nakkk, aku menjawab Ndaaaaa "
hanya satu yang belum bisa aku lewati, yaitu selalu muntah... selalu membuat umi dan abi risau, setiap selesai nyusu pasti muntah, setiap ngulet pasti muntah. paling mudah masuk angin.
tanggal 2 September aku kembali ke pekanbaru, bertemu abi dan langsung aku di gendong oleh nya.. pada saat abi ingin menidurkanku mendadak aku muntah, semburan nya sangat kencang dan membuat muntahku keluar sangat banyak sekali. subhanallah, sepertinya tidak wajar menurut abi.. dan jadi bahan fikiran juga oleh nya.
sejak di payakumbuh, ada hal baru yang aku dapatkan... kata oma, aku sudah mengerti diajak bercanda. setiap di goda aku selalu tertawa (bukan lagi seperti biasanya) tapi memang seolah-olah memang merespond apa yang di ucapkan oma dan umi.
Do'a abi dan umi, semoga aku menjadi anak yang pintar, bermanfaat, beriman dan bertaqwa, serta berguna bagi orang sekitar. AMIN.
Comments
Post a Comment